Annoying Xue Ying

1210 Words
Mo Qi Qi dan Xue Ying akhirnya berangkat dengan mengendari mobil. Mo Qi Qi yang bertugas sebagai sopir tidak henti-hentinya memasang raut wajah kesal, sementara Xue Ying yang duduk di kursi penumpang bagian depan tampak santai ketika ia menutup matanya dan kedua lengannya yang panjang menopang kepalanya dari belakang. Sesekali Mo Qi Qi melirik pemuda tampan yang sedang duduk di sampingnya itu, hatinya mendengus, "Kenapa ada orang semenyebalkan dia di dunia ini? Andaikan saja dia tidak tampan dan andaikan saja dia bukan klien perusahaan Mei Zuo, aku pasti akan mendorongnya dari dalam mobil ini." Xue Ying yang masih menutup mata tiba-tiba berkata, "Kemana kita akan pergi? Kemana tujuan pertama kita? " Mo Qi Qi yang mendengar hal ini kemudian menjawab dengan acuh tak acuh, "Kita akan ke kompleks kota terlarang terlebih dahulu." Xue Ying yang sedari tadi menutup matanya, tiba-tiba membuka kelopak matanya itu. Ia berbalik untuk melihat gadis yang tengah menyetir mobil itu dan kemudian berkata, "Aku tidak menyukai tempat keramaian, pasti akan banyak orang dan turis di kota terlarang. Bagaimana kalau kita ke istana musim panas saja?" Mo Qi Qi berbalik hanya untuk membelalakkan matanya ia kemudian berkata, "Bukankah istana musim panas juga tempat destinasi? Mustahil tidak akan banyak orang di sana. Apa Presdir sedang bercanda?" Xue Ying kembali menutup matanya ia kemudian dengan santai menjawab, "Cuaca dan suhu hari ini cukup dingin. Aku rasa tidak akan banyak orang di sana, tetapi jika kita pergi ke kota terlarang yang memiliki banyak bangunan pasti akan banyak orang juga di sana. Lebih baik kita pergi ke istana musim panas. Aku juga ingin pergi ke sana." Mo Qi Qi diam-diam mencibir, "Katakan saja kalau kau tidak pernah kesana. Hmmph." Mo Qi Qi bukannya tidak mau untuk pergi ke istana musim panas. Tetapi jarak pusat kota Beijing ke Summer Palace memakan jarak 15 KM dan ia harus mengendarai mobil ke sana. Walaupun tidak terlalu jauh tetapi Mo Qi Qi yang belum pernah berkeliling ke Beijing sebelumnya pasti akan merasa kesulitan untuk bisa sampai ke sana. Ia tiba-tiba berkata, "Presdir bagaimana kalau…" Mo Qi Qi tidak melanjutkan perkataannya. Mendengar hal ini Xue Ying langsung bertanya, "Apa yang ingin kau katakan?" Mo Qi Qi tersenyum dengan canggung lalu berkata, "Tidak, tidak, aku tidak mengatakan apa-apa. Presdir silahkan tidur saja." Sementara di perjalanan, Xue Ying yang mungkin saja tertidur dan tidak memperhatikan jalan tidak tahu jika Mo Qi Qi tidak berniat untuk membawanya pergi ke istana musim panas menggunakan mobil. Selang beberapa saat, Mo Qi Qi memakirkan mobilnya di depan stasiun kereta. Setelah berhenti, Mo Qi Qi melirik ke arah laki-laki yang tengah tertidur di kursi bagian depan itu. Ia kemudian berkata, "Presdir, bangunlah. " Xue Ying sedikit linglung ketika ia tiba-tiba dibangunkan oleh Mo Qi Qi. Ia kemudian bertanya, "Apakah kita sudah sampai? Secepat ini?" Mo Qi Qi menggeleng-gelengkan kepalanya, ia kemudian tersenyum dan berkata sengan santai, "Tidak, tidak, tentu saja kita belum sampai. Bagaimana kalau kita naik subway saja. Sejujurnya aku tidak tahu mengenai arah menuju ke istana musim panas." Xue Ying bahkan belum menjawab dan Mo Qi Qi sudah berkata, "Ayo kita pergi." Keduanya akhirnya masuk ke dalam Stasiun Subway. Xue Ying agak sedikit kewalahan ketika ia harus berjalan di tengah keramaian, dan tentu saja stasiun kereta adalah tempat dimana orang-orang berkumpul. Melihat Xue Ying sudah merasa tidak nyaman dan langkah kakinya melambat, Mo Qi Qi yang sudah tidak tahan lagi akhirnya mengulurkan tangannya. Xue Ying, "….." Xue Ying kebingungan ketika Mo Qi Qi tiba-tiba mengulurkan tangannya. Ia tidak tahu apakah harus meraih tangan itu atau tidak. "Presdir, aku tahu kau tidak nyaman berada di keramaian seperti ini." Mo Qi Qi mengedipkan kelopak matanya beberapa kali sebelum berkata dengan terbata-bata, "Aku, aku melakukan ini demi kita semua. Jadi jangan, jangan salah paham." Xue Ying tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi ia langsung meraih tangan Mo Qi Qi itu dan menggenggamnya erat-erat seperti anak kecil yang menggenggam tangan ibunya ketika tengah berada di taman bermain. Bagi Mo Qi Qi sendiri ini bukan kali pertama ia naik Subway. Di masa lalu, di masa kuliahnya dulu, ia sudah sering naik kereta untuk pergi berlomba ataupun kembali ke kampung halamannya. Tetapi hal berbeda tentu saja dirasakan oleh sang laki-laki tampan dan kaya raya, CEO dari Flower Road, Li Xue Ying. Semasa hidupnya Xue Ying tidak pernah sekalipun merasakan bagaimana rasanya naik kendaraan umum selain taksi. Ia selalu mengendarai mobil pribadinya kemana pun ia pergi. Bahkan ia tidak pernah menaiki pesawat kelas ekonomi ketika ia sedang melakukan penerbangan untuk perjalan bisnis. Dan sekarang untuk pertama kali dalam hidupnya , ia harus naik kereta dengan banyak orang. Setelah memesan tiket online lewat ponselnya, Mo Qi Qi dan Xue Ying akhirnya menunggu kereta yang akan membawa mereka menuju ke istana musim panas di distrik Haidian. Mereka berdua akan menempuh perjalan kurang lebih 40 menit dari stasiun Beijing ke stasiun Beigongmen di distrik Haidian. Walaupun tidak memakan waktu terlalu lama, Mo Qi Qi tetap saja memprioritaskan kenyamanan dari kliennya yang tidak masuk akal ini. Ia memesan tiket kelas bisnis hanya untuk perjalanan 40 menit mereka menuju ke distrik Haidian. "Kapan kereta kita tiba dan kapan keretanya akan berangkat?" Tanya Xue Ying. Mo Qi Qi masih menggenggam tangan Xue Ying, "Seharusnya kereta akan tiba dalam 10 menit. Kita tunggu saja." Setelah 10 menit menunggu kereta yang akan mereka tumpangi, kereta akhirnya tiba, dan tidak perlu waktu lama bagi mereka untuk naik ke gerbong kereta kelas bisnis. Sesampainya di gerbong kelas bisnis, Mo Qi Qi yang sedari tadi menggenggam tangan Xue Ying segera menyadari bahwa tangan mereka sudah terlalu lama bertautan. Ia merasakan keringat di tangannya dan kemudian segera melepasnya. Dengan canggung Mo Qi Qi kemudian berkata, "Presdir di sana adalah tempat duduk kita. Ayo kita kesana." Keduanya akhirnya duduk saling berhadapan di samping jendela. Mo Qi Qi, "…" Xue Ying tersenyum, "…." Selang beberapa lama masih tidak ada orang lain selain mereka di gerbong kelas bisnis. Dugaan Mo Qi Qi benar-benar terjadi. Dan benar saja, hingga mereta berangkat sekalipun, hanya ada dua orang itu di kelas bisnis. Tentu saja tidak akan ada orang yang mau membayar mahal hanya untuk perjalanan 40 menit menuju ke distrik Haidian. Jika bukan karena Li Xue Ying yang kekanak-kanakan dan rewel itu, Mo Qi Qi yang bahkan sebagai mantan supermodel lebih memilih untuk menaiki kelas ekonomi dan berbaur bersama penumpang yang lain dan tidak terlibat dalam situasi canggung seperti ini karena hanya ada mereka berdua di gerbong kelas bisnis. Selang beberapa saat, Xue Ying dengan wajah tampan tapi polos bertanya, "Kenapa tidak ada orang sama sekali? Bukankah tadi banyak orang yang menaiki kereta ini?" Mo Qi Qi tidak tahu harus menangis atau tertawa saat ia mendengar ucapan Xue Ying itu. Qi Qi kemudian berkata, "Presdir, orang-orang tadi tentu saja menaiki kelas ekonomi. Dan juga, tidak akan ada yang mau membayar mahal hanya untuk perjalanan 40 menit menuju ke distrik Hai Dian." Xue Ying mengangguk dan tampak setuju dengan ucapan Mo Qi Qi itu. Ia kemudian ia bertanya lagi, "Lalu kenapa kau memesan kelas bisnis?" Mo QinQi tidak tahu harus berkata apa. Ia kemudian dengan acuh tak acuh menjawab, "Bukankah presdir tidak nyaman jika harus berada di keramaian?" Xue Ying mengangguk beberapa kali seperti sedang menumbuk bawang putih. Ia kembali tersenyum dan berkata, "Kau benar. Kau memang cerdas Qi Qi."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD