Episode 46

1611 Words

Suara tangisan bayi membangunkan Rafael. Telinga lelaki itu begitu sensitif setelah hampir satu Minggu merawat Mikhayla, bayi mungilnya. Dengan mata yang sudah untuk terbuka, Rafael turun dari ranjang dan berjalan terhuyung menuju ke boks bayi tempat bayinya berada. Dia menemukan bayi itu menangis sambil menggerakkan kedua kaki dan tangannya. Menggemaskan sekali. Seandainya saja bayi mungil itu memiliki seorang ibu yang berada di sisinya, pasti Rafael tidak akan kerepotan mengurusnya. Tapi lelaki itu tetap tidak ingin memberikan hak asuh Mikha pada ibunya. "Anak ayah kenapa menangis? Oh ... popokmu basah ternyata, Sayang. Sebentar, biar ayah mengganti popokmu. Apa kamu juga lapar, Sayang?" Rafael melihat mulut Mikha mencari-cari sesuatu untuk diemut. "Sekarang kita ganti popok dulu,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD