Setelah melihat Rafael lemah dan tidak sadarkan diri, Sofia menitikkan air mata. Dia mengelus wajah halus tanpa cela milik suaminya yang masih lembab karena keringat. Sebenarnya, di lubuk hatinya yang terdalam, wanita itu sangat iba melihat keadaan Rafael yang penuh luka, bahkan wajah lelaki itu mulai membiru akibat pukulan yang dia berikan membabi buta. Dia memang sakit hati dan puas dapat membalas Rafael seperti sekarang, tetapi hati nuraninya masih mengutuk dirinya sendiri. Tidak seharusnya dia menyiksa Rafael sampai seperti itu. Sofia berjalan ke dapur, menghangatkan air, mencampurnya dengan air dingin dan membawanya masuk menggunakan baskom. Wanita itu mencari sebuah handuk kecil untuk menyeka dan membersihkan luka di seluruh bagian tubuh Rafael yang telah dia lukai. Memberikan anti

