Willy melangkah tegas menenteng tas kerjanya mengikuti Emil yang ada di depannya. Di belakang Willy, ajudan Emil yang mengikuti dan menenteng tas kerja Emil juga tampak mengikuti dan tak hentinya terjaga. “Kemarin semuanya lancar? Kita belum sempat bahas karena sekarang kalau ketemu Manyu, Papah langsung lupa semuanya,” tanya Emil sambil terus melangkah cepat tanpa sedikit pun melirik Willy. Willy mesem. “Semuanya aman, Pah. Apalagi aku sudah punya orang dalam di sana dan tanya-tanya.” “Orang dalam, dapat dari mana, kamu?” balas Emil yang kali ini sampai menoleh, memelankan langkah, dan membiarkan sang putra untuk menyusulnya. Willy menatap kedua manik mata Emil. “Tetangga Diana saat di Bandung, mereka semua bekerja di sana, jadi aku lebih gampang cari tahu gimana keadaan sebenarnya.”