Seketika Rai membuka matanya lebar saat baru saja tersadar dari mimpi buruk. Ia bermimpi berlari dalam kegelapan dengan seseorang yang mengejar tapi ia tidak tahu siapakah yang mengejarnya itu. Tes! Sebulir keringat menetes dari ujung rambutnya yang basah dan jatuh membasahi bantal. Mimpinya terasa sangat jelas seakan ia memang berada di sana. Namun melihat langit ruangan, nyatanya ia masih berada di rumah sakit. Perlahan Rai bangkit menegakkan punggungnya untuk duduk dan tepat di saat itu pintu ruangan terbuka. Rai pun menoleh pada siapa yang saat ini berjalan menghampiri dan dia adalah dokter dan seorang perawat. “Selamat siang, Rai-san. Bagaimana perasaan anda? Sudah lebih baik?” tanya sang dokter saat telah berdiri di sisi ranjang. Sementara Rai hanya mengangguk sebagai jawaban. Se