Bunyi gelas yang mencium meja terdengar saat Yue meletakkan gelasnya dengan sedikit kasar. Pipinya kembali menggembung kesal setelah sebelumnya ia meneguk ocha hangatnya. Sementara Rai terlihat hanya diam tanpa mengucap sepatah kata. Saat ini ketiganya tengah duduk di ruang makan dengan sepiring buah melon di tengah meja. Sebelumnya saat listrik padam dibarengi kilap dan petir yang terdengar, ayah Yue berdiri di depan pintu kamar Rai dengan pisau di tangan. "Pokoknya aku tak akan memaafkan ayah kalau menakut-nakutiku lagi," ujar Yue dengan membuang muka di mana tangannya bersedekap. Listrik padam hanya berlangsung beberapa menit dan saat ini telah kembali menyala. "Memangnya siapa yang berniat menakut-nakutimu? Sudah kubilang ayah sedang di dapur memotong melon ini sampai tiba-tiba lamp