“Gimana semalam?” tanya Mama Ambar begitu beliau bergabung bersama denganku dan Argio untuk sarapan bersama pagi ini. Aku yang sedang meneguk jus jeruk terbatuk. Sedangkan Mama Ambar malah tertawa. Aku melirik Argio yang duduk di sampingku tetapi lelaki itu malah dengan santai menyantap sarapannya. “Tidurnya Laras,” kata Mama Ambar masih dengan sisa tawanya. “Maksud Mama gimana semalam tidurnya, nyenyak?” Aku bisa mendengar ada nada menggoda di sana. Sekarang aku jadi tahu darimana Argio mendapatkan sifat isengnya. “Nyenyak Ma…” Aku menjawab dengan pipi memerah. Bukan hanya karena malu akibat diisengi oleh Mama mertuaku tersebut tetapi juga karena ingatanku terlempar ke apa yang terjadi semalam. “Juna nggak bikin kamu kecapekan?” “Mam!” Kini giliran Argio yang protes karena keisenga