Jayden membawa Zakiyah pulang ke apartemennya, karena Siera tinggal di rumah.
“Sekarang aku yang jadi selingkuhan!” celetuk Zakiyah tersenyum miris.
Jayden terkekeh pelan, dipeluknya Zakiyah dari belakang.
“Yang penting kamu lah yang jadi prioritasku, Sayang!” katanya lalu mencium pipi Zakiyah dengan mesra.
Zakiyah tersenyum seraya memejamkan mata meresapi ciuman Jayden.
“Aku menyimpan semua pakaianmu, masih lengkap tak tersentuh. Tapi jika kamu ingin yang baru, kita bisa belanja lagi nanti!” katanya.
Zakiyah menggeleng. “Nggak usah, kayaknya masih muat semua. Perutku juga belum terlalu buncit!” kekehnya.
Jayden menyentuh perut Zakiyah, untuk sesaat mereka diam tanpa kata, merasakan hening yang indah.
“Sudah USG? Dia laki-laki atau perempuan?” tanya Jayden membelai lembut perut Zak
