BAB 34

1557 Words

Aku menatap langit-langit atap kamarku, pikiranku bimbang. Ada sebuah pikiran yang terus menerus bergelantungan dalam otakku meski tidak tahu pikiran apa itu. Rasanya pikiran itu ada, tetapi tidak tersentuh, bak hantu yang keberadaannya ada, tetapi tidak dapat dilihat. Aku menghela napas dan menggerak-gerakkan jari-jari kaki seraya memikirkan sesuatu yang belum aku ketahui mengenai apa. Hatiku terasa hampa dan kosong. Aku merasa ada yang yang kurang dalam hidupku meski sebenarnya aku sudah memiliki banyak hal. Ayah yang baik, pacar ganteng dan sahabat setia. Hidupku juga berjalan lurus-lurus aja, nggak ada sesuatu masalah berat yang terjadi dan perlu aku hadapi, datar dan flat. “Ina, Ina….!” Panggilan bernada manja itu membuatku menolehkan kepalaku. Ayah sudah berdiri di depan pintu ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD