“Menyembunyikan pernikahan? Anak papa? Siapa maksud kalian?” tanya Margareth dengan wajah terkejut. Tadi dia sempat mendengarnya ketika membuka pintu, dia memang akan menyuguhkan teh herbal untuk kesehatan suaminya, juga untuk Zeefa. “Jadi seperti ini ma-,” ucapan Zeefa terputus ketika ayahnya mengangkat tangan. Dia tahu Zeefa mungkin akan mengarang cerita untuk menutupi kebenarannya. “Biar bagaimana pun mama kamu harus tahu Zeef,” ucap Veiro seraya beranjak dari kursi kerjanya. “Ayo duduk dulu, Ma,” ucap Zeefa memegang lengan ibunya, akhirnya saat yang tidak ditunggu datang juga, saat di mana mereka harus menjelaskan tentang Maura. Margareth merasa ada yang tidak beres dengan arah pembicaraan ini. Detak jantungnya berpacu dengan sangat cepat. Tangannya yang memegang baki berisi d