"Saya bakal rahasiakan!" Teriak Lila seraya memejamkan matanya.
Saat Lila baru saja membuka matanya ia dikagetkan oleh sesosok Ken yang berdiri menjulang
tinggi dihadapannya. Ken memegang dagu Lila dengan wajah khas menyebalkannya.
"Gak bisa Lila, majalah itu udah masuk privasi saya. Satu-satu nya cara hanya ganti dengan
tubuhmu." Ujar Ken dengan seringainya.
Ken mendekatkan wajahnya kearah Lila. " bapak mau apa?" Tanya lila histeris seperti seekor
kelinci yang tengah meminta pertolongan.
"Tidak bisa, Lila . Lihat sudah tegangkan?" Tanya Ken seraya melirik bagian bawah tubuhnya.
"Bilangin bapaknya bos loh." Ancam Lila mencoba menakut-nakuti ken.
Ken tertawa."Lila dengar ya, sebelum kamu bilang sama papah. Aku udah masukin kamu
duluan." Ujar pria itu.
Lila menggeram karena ucapan bosnya yang semakin lama semakin kotor, Lila segera menjewer
telinga kanan Ken, memelintir nya hingga Ken mengaduh sakit."Ashh .. sakit, lepasin dong!"
Teriak Ken.
"Ken...?!" Suara Revan berteriak memanggil nama Ken.
Suara kak Revan?
Ken tersenyum, Ken akan balas kerjain Lila.
"Akssshh... ahhh lilaaa. Ampun akssshh.. Hmm jangan goda saya begini."
Lila melotot dengan apa yang Ken lakukan. Didepan pintu ada Revan, Lila pasti malu saat
bertatap muka dengan Revan."Pak saya mau keluar..!" Ujar Lila yang ingin keluar dari kamar
mandi.
Ken tersenyum lagi, kalimat yang dilontarkan Lila begitu ambigu. Kakaknya yang m***m pasti
tahu sedang apa mereka."Kamu mau keluar Lila..? Kenapa cepat sekali... akhsshh ini masihh
emmphhh enak." Desah Ken yang dibuat-buat seraya memegangi tangan Lila dengan kuat.
"Sorry ganggu." Teriak Revan dari luar.
"Oke. saya janji gak bakal ceritakan kesiapa-siapa. Tapi tolong ampuni saya bos." Pinta Lila
memohon.
Ken nampak berfikir lalu mengangguk setuju."Oke. Tapi dengan syarat, kamu harus turuti tiga
permintaan dari saya." Ucap ken pada lila.
"Apasih pak. Kayak Aladin aja!" Ujar Lila tidak setuju.
"Kalau begitu lima, biar gak sama seperti Aladin." Uja ken lagi semakin melunjak.
"Eh?!" lila hendak protes tapi ditahan nya ketika mendegar ken yang ingin menambahkan
permintaan nya lebih dari sebelumnya.
"Kalau gak setuju ya-"
"Oke. Hanya tiga." Pinta lila ingin memberi nilai akhir.
"Perjanjian terakhir, lima." Tolak Ken dengan pasti.
"Oke." Jawab Lila pasrah.
Karena ia tahu kalau berdebat terus bisa-bisa jadi sepuluh permintaan. Mereka keluar dari kamar
mandi setelah membuat perjanjian.Sebelum bertemu Revan, Ken memilih untuk mandi dulu
sedangkan Lila hanya berganti baju, dikamar masing-masing.
Setelah selesai dengan kesibukannya masing-masing mereka berdua datang menghampiri Revan
yang tengah duduk dengan buah hatinya si perempuan kecil yang cantik, persis seperti Revan.
Dan lesung pipit yang didapat dari mamanya, Reisya.
"Kalian abis ekhem- ekhem?" Tanya Revan penuh selidik pada adiknya dan sekretaris adiknya.
Ken mengangguk sedangkan Lila kebingungan. Apa itu ehem-ehem?
"Kalo gak mau ngaku gak papa, yang pasti lakukan sesudah menikah. " ujar Revan bijak,
mungkin bawaan umur. Gak sadar aja dulu mau gitu-gitu sama Reisya sebelum nikah.
"Ada apa kakak kesini? Tumben sekali tanpa kak Reisya, malah bawa si kecil ini.." tanya Ken
seraya melirik gendongan Revan.
"Reisya lagi diculik sama mamah. Kaka diciduk main ekhem-ekhem setiap hari, kata mamah
Reisya butuh refreshing diluar juga bukan hanya dikamar." Curhat Revan seraya memanyunkan
bibirnya.Memang lebih dewasa Ken dari pada Revan. Lebih banyak Revan pula yang curhat
pada Ken. Ken cenderung begitu tertutup. Sedangkan Revan nyablak kemana-mana.
"Boleh tanya gak kak Revan. Main ehem-ehem itu main apa ya?" Tanya Lila polos.
Revan melirik Ken."Biar saya saja Lila yang jawab. Setelah kak Revan pulang." Ujar Ken.
"Kamu ngusir kaka?" Tanya Revan penuh selidik.
Ken menggeleng."Yasudah kaka akan pulang. Kaka cuma mau curhat aja. Lanjutin lah main
nya..!" Ujar Revan seraya berjalan menuju pintu keluar apartemen Ken.
"Hati-hati kak Revan." Ujar Lila yang dibalas anggukan oleh Revan.
"Sekarang giliran waktu kamu dengan saya..." ujar Ken seraya menutup pintu apartemennya.
Lila nampak bingung. "Permintaan pertama... pakai lingerie koleksi saya." Ujar Ken seraya
menarik pergelangan tangan Lila menuju kamarnya.