Setelah meluapkan emosinya, akhirnya Darren menatap satu persatu anggota keluarganya dengan amarah yang masih menyesakkan d**a. Dia tidak menyangka jika berbagai firasat yang dia rasakan mengenai sang ayah semenjak berada di Boston sampai saat ini berujung kebenaran. Kanker kelenjar getah bening jelaslah bukan sakit yang dapat dianggap remeh. Apakah karena itu Giovani kehilangan bobot tubuhnya secara drastis karena sel-sel kanker yang menggerogoti organ dalamnya? Tanya Darren dalam hatinya. "Jadi pada akhirnya akulah orang yang terakhir mengetahui kebenaran ini. Kenapa kalian bisa tega merahasiakan hal sebesar ini kepadaku?" sebuah pertanyaan yang penuh dengan nada tuntutan itu kembali meluncur dari bibir Darren dan membuat Giovani tidak dapat menjawabnya. Beberapa saat kemudian Giovani