Secuil kenangan

1177 Words

"Bisakah kamu menghentikan tangisanmu ini, kamu terlihat jelek sekali saat ini," ucap Melvin saat mereka akan melakukan sesi foto bersama di gereja. "Kalau aku jelek kamu tidak perlu melihatnya, lagi pula ini adalah mataku jadi terserah aku mau menangis atau tidak," sahut Intan dengan sinis. "Intan.... Tidak bisakah kamu sikap selayaknya istriku di depan umum. Jika begini terus kamu akan menimbulkan kecurigaan orang banyak," desis Melvin. "Itu tergantung bagaimana kamu bersikap kepadaku," timpal Intan kembali masih dengan mengulas senyum pura-pura di hadapan orang banyak. "Wanita ini... Rupanya mau aku perlakukan selayaknya istri sungguhan. Apakah kamu bersedia untuk memenuhi kewajiban kamu sebagai istriku termasuk urusan 'ranjang'." Mata Intan melebar saat ucapan dari Melvin. Wanita

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD