Bumi memukuli keningnya dengan kepalan tangan begitu ia keluar dari kamar Asa. Entah apa yang dipikirkan oleh gadis belia itu, ia tak tahu. Namun, ia merasa benar-benar bodoh. Bagaimana jika Asa menganggapnya sebagai pria m***m? Oh, astaga! Bumi menatap telapak tangannya dengan marah. "Ini semua gara-gara kamu. Harusnya kamu nggak remas-remas itu punya Asa!" Bumi menoleh ke pintu kamar Asa. Ia tak akan berani mengetuk apalagi masuk ke sana lagi. Sungguh berbahaya jika itu sampai terjadi. Sementara itu di kamar, Asa menjulurkan lehernya ke pintu kamar. Ia mendengkus keras seketika. "Mas Bumi beneran udah pergi, kan?" Ia menurunkan kakinya ke lantai, dan dengan cepat ia berlari ke kamar mandi. Ia mengunci pintu lalu kembali menatap dadanya. Astaga, itu adalah pertama kalinya ada orang ya