Kediaman Bude Ulfa kedatangan tamu yang tak diundang. Jangankan diundang— tamu itu saja tak diperkenankan masuk si empunya rumah. Meski sudah diusir oleh Pak satpam— tamu yang membuat keributan di pagi hari itu tetap memaksa ingin bertemu dengan Bude Ulfa. Suara teriakannya sampai membuat resah warga komplek. Pasalnya tak hanya berteriak— tamu itu juga memukul pintu gerbang menggunakan benda berbahan dasar besi. Suara nyaring itu hingga terdengar sampai ke ujung gang. “Aku tidak akan pergi dari sini jika Bude tak kunjung keluar! Aku akan tetap berada di sini sampai Bude mau menemuiku! Aku butuh istriku— aku butuh dia disaat sulit seperti ini.” Tang … tang … tang … Suara tang beradu dengan besi pintu gerbang kembali terdengar. Bukan Gus Zeehan yang melakukannya melainkan anak buahnya.

