“Cantiknya ponakan Bude. Bajunya pas di badan kamu. Padahal Nak Jiva belum pernah membeli pakaian wanita.”
Bude Ulfa masih mengagumi kecantikan Salwa. Saking kagumnya sampai kedua matanya tidak berkedip— hingga yang ditatap menjadi salah tingkah.
“Masih ada banyak pakaian bersih di dalam lemariku, Bude. Kenapa harus membeli yang baru?”
“Pakaian kamu sudah Bude sumbangkan semuanya. Mulai hari ini lemarimu berisi pakaian baru.”
“Kenapa disumbangkan?”
“Buat menghapus kenangan dari Magelang. Lagipula semuanya model lama gak cocok dengan usiamu yang masih muda.”
“Lalu kenapa A’ Jiva yang harus membelinya?”
“Dia sendiri yang menawarkan diri. Bude sudah tolak tapi dia memaksa.”
Salwa mengangguk— tak berniat lagi membahas perihal pakaian. Bude Ulfa memintanya menghapus semua kenangan buru
