Jiva sedang berada di bandara. Menanti kedatangan kedua orang tuanya. Dia seperti anak kecil— antusias sekali karena akan bertemu dengan Papi dan Maminya. Sudah lama dia tak bertemu dengan orang tuanya. Karena kesibukan masing-masing keluarga Jiva bertemu hanya 3 kali dalam setahun. Itupun Oma Yasmin yang membuat acara. Jika tidak, hanya sekali saat hari raya idul fitri. Kepulangan Pak Sultan dan Bu Cantika ke Jogja atas permintaan dari putra kesayangannya. Baru kali ini mereka merasa dibutuhkan oleh Jiva. Sebab sejak kecil kedua anaknya sangat mandiri dan sama sekali tidak manja. Jiva melambaikan tangan ketika melihat dua orang yang sangat berharga dalam hidupnya keluar dari pintu kedatangan. Senyumnya pun merekah— lebar sekali dengan mata berbinar. “Mami— Papi, rindunya aku,” teri

