“Salwa, kenapa jalanmu begitu? Kamu habis jatuh dari kamar mandi lagi?” Biasanya Salwa selalu gesit saat mengerjakan sesuatu. Namun, malam ini beberapa kali dia meminta bantuan Mbak Santri untuk mengambil minum. Enggan beranjak dari tempat duduknya. Mbak Yanti yang mengamatinya sejak tadi terheran. Mengira jika sahabatnya terpeleset lagi di kamar mandi. Seperti kejadian dua hari yang lalu. “Nggak jatuh, Mbak. Hanya keseleo sedikit tadi,” jawab Salwa dengan wajah meyakinkan. “Mana— biar Mbak urut sebentar,” kata Mbak Yanti setelah duduk di depan sang sahabat. “Aku sudah pakai salep pereda nyeri . Sebentar lagi pasti sembuh,” tolak Salwa dengan suara lembut. “Mendingan Mbak Yanti ajak Mbak Santri kembali ke pondok. Sudah malam— mereka pasti capek setelah bantu-bantu disini.” “Kamu gi

