Fira sudah mulai bisa menata hidupnya. Wanita itu sudah tidak lagi menangis di malam hari. Semua bisa dia lalui dengan baik berkat dukungan keluarga tercintanya.
Berbanding terbalik dengan kehidupan Richard. Lelaki itu merasa rumah tangganya seperti dalam neraka. Hampir setiap yang dia lakukan tidak lepas dari pengamatan mertuanya Tuan Yakuza.
Mya memang tidak banyak protes padanya. Wanita itu hanya diam meski Richard memperlakukannya dengan tidak baik. Setiap mereka berolahraga malam, Richard selalu membayangkan dan meneriakkan nama Fira di akhir pelepasannya.
"Kapan hatimu bisa terbuka untukku Kak? Padahal aku sudah berusaha menjadi istri yang baik untukmu. Kenapa sedikitpun hatimu tidak tersentuh?" tangis Mya setelah mereka melakukannya.
"Kalau kamu sudah tidak tahan, silahkan kamu
