Chapter 25 : Nothing is Perfect

1851 Words

Acara makan malam itu berlangsung begitu hangat. Sesekali Rantono dan Ramdhan berbincang semasa sekolah dulu dengan disisipi canda tawa. Keduanya memanfaatkan benar momen pertemuan itu dengan sederet cerita nostalgia yang seolah menarik mereka kembali ke masa muda. Seusai makan malam, Mirna mengajak Kasih melihat-lihat koleksi berlian dan tas branded yang sudah memenuhi satu lemari besar. Kasih dibuat terkagum-kagum. "Barang-barang ini pasti mahal semua ya, Mbak. Apalagi tas ini, ada berliannya. Mbak Mirna dapat dari mana saja?" Kasih tak henti mengagumi koleksi mewah sang sahabat. Ia juga penggemar berlian, tapi koleksinya tak seberapa banyak. "Soal harga relatif, ya, Jeng. Saya dapat tas dan berlian ini dari berbagai negara. Waktu kita traveling ke luar negeri, saya sekalian beli ta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD