Selesai sarapan, Akbi memilih untuk berjalan-jalan mengitari kapal. Di belakangnya Bee mengikuti seperti seorang sekertaris yang sedang menemani sang Bos meninjau proyek. Setiap Akbi berhenti mengamati suatu venue, Bee juga ikut berhenti di belakangnya. Hingga saat Akbi menghentikan langkahnya secara mendadak untuk menghindari anak-anak kecil yang sedang berlarian, Bee menabrak punggung tegap suaminya membuat hidungnya terbentur cukup kencang. “Bi, jangan berenti mendadak donk!” Bee berseru pelan sambil mengusap hidungnya. “Makannya jalan hati-hati,” tegur Akbi tanpa merasa berdosa. Di belakang Akbi, Bee mendengus sebal. Bibirnya maju beberapa senti meter melihat Akbi tersenyum puas. Mendengar seruan melalui pengera suara yang menyebutkan bila di kolam renang utama akan diadakan se

