Nicholas sedang bersiap-siap untuk melakukan operasi tapi sekarang ia sedang berada di ruang kerjanya karena ia sedang menelpon sang istri.
"Sayang kamu sudah pergi sama Mama?" tanya Nicholas langsung.
"Ini mau jalan sama Mama dan tujuan pertama Mama mau mengajak perawatan dulu sebelum akhirnya nanti mau belanja. Mungkin sampai rumah lagi agak sore. Kalau kakak operasinya sampai berapa lama?" tanya Vanilla balik.
"Mungkin empat jam lebih tapi belum tahu juga nantinya berapa lama. Karena ketika kita melakukan operasi pasti banyak hal yang tak terprediksi. Jadi aku gak bisa memprediksi berapa lama melakukan operasi ini. Tapi aku usahakan aku akan ikut makan malam bersama," jawab Nicholas sambil memakai baju operasinya.
"Ya udah kakak gak usah buru-buru kalau melakukan operasinya. Selamatkan pasien yang kakak operasi karena aku yakin kakak pasti bisa menyelamatkan pasien. Bukannya kakak adalah dokter bedah terbaik di rumah sakit jadi aku tak khawatir dengan operasi yang kakak lakukan," kata Vanilla memberikan semangat kepada sang suami.
Nicholas tersenyum senang mendengar semangat yang dikatakan oleh sang istri. Bagi Nicholas dukungan dari sang istri adalah hal penting untuk dirinya. Mungkin Nicholas yang dulu tak pernah peduli tentang hal-hal seperti ini tapi sejak mengenal Vanilla semuanya berubah dengan total. Nicholas punya tujuan lain dalam hidupnya yaitu membuat Vanilla bahagia dan tak akan membiarkan siapapun orang diluar sana bisa menyakiti sang istri dengan seenaknya saja.
"Ok sayang nanti aku akan telepon kamu kalau aku sudah mau pulang. Hari ini kamu nikmati waktu kamu sama Mama dan gak usah memikirkan soal yang lain. Dan ingat gak usah berhemat segala. Beli apapun barang yang kamu inginkan karena kartu yang aku berikan buat kamu memang aku khususkan untuk bisa menyenangkan kamu jadi pakai aja sesuka hati kamu. Kamu mengerti maksud aku kan sayang?" tanya Nicholas memastikan.
"Iya kak aku tahu kok kakak gak usah khawatir soal hal itu. Ya udah aku tutup teleponnya dulu soalnya aku mau nyetir nanti aku akan kirim pesan ke kakak kemana aja aku hari ini. Love you kak," jawab Vanilla sebelum menutup teleponnya.
"Love you too sayang," balas Nicholas sebelum teleponnya di tutup.
Sambungan telepon pun berakhir dan suasana hati Nicholas menjadi lebih baik lagi saat ini. Ia akan segera menyelesaikan operasi ini dengan baik dan pastinya sebisa mungkin ia akan melakukannya dengan cepat serta tepat. Nicholas pun segera berjalan menuju ruang operasi untuk memulai operasi yang memang sudah di jadwalkan.
"Yang telepon Nicho?" tanya Alya kepada sang menantu.
"Iya Ma kak Nicho yang baru aja telepon. Cuma tanya apa aku sudah pergi sama Mama," jawab Vanilla yang sudah berada di kursi mengemudi.
"Mama benar-benar beruntung Nicho menikah dan kamu karena kamu benar-benar memperhatikan Nicho dengan baik bahkan sampai membuat cowok kaku seperti Nicholas Haditama bisa manja banget sama kamu. Mama aja ketika tahu sikap manja Nicho waktu pertama kali benar-benar sangat kaget gimana bisa kamu mengubah putra Mama yang kaku itu bisa begitu menurut sama kamu. Sepertinya Mama harus belajar banyak dari kamu buat menaklukkan putra Mama sendiri," kata Alya yang kagum kepada menantunya.
"Mama terlalu berlebihan. Kak Nicho sebenarnya tipe laki-laki yang baik dan gak sekaku yang orang-orang kira. Mungkin kak Nicho hanya butuh orang yang nyaman untuk bisa melihat sisi lain dari dirinya. Dan mungkin kak Nicho nyaman sama aku jadi bisa dilihat sikap kak Nicho tidak terlalu kaku lagi," jawab Vanilla menjelaskan.
"Bisa jadi sayang. Tapi tetap saja Mama terkadang suka kagum aja melihat kamu bisa mengubah putra Mama itu menjadi lebih baik. Pokoknya Mama benar-benar sangat beruntung memiliki kamu bukan hanya sebagai menantu tapi sudah Mama anggap seperti putri Mama sendiri," puji Alya lagi.
"Aku juga merasa sangat beruntung memiliki mertua seperti Mama. Mama begitu menyayangi aku dan bahkan tak mempermasalahkan latar belakang aku yang hanya seorang anak yatim piatu yang tak punya apa-apa. Tapi dengan tangan terbuka Mama menerima aku bukan hanya sebagai menantu tapi sudah Mama anggap seperti anak sendiri. Hal itu benar-benar membuat aku sangat bersyukur bisa berada di keluarga ini," kata Vanilla jujur.
Alya memegang tangan menantunya sambil menatap kearahnya.
"Mama gak pernah mempermasalahkan tentang latar belakang kamu yang Mama lihat kamu bisa membuat putra Mama bahagia itu sudah lebih dari cukup. Dan Mama mau ingat satu hal lagi jangan pernah dengarkan omongan buruk dari orang lain yang tak mengenal kita secara dekat. Apa yang mereka katakan kepada kita terutama hal-hal yang buruk itu hanya sebagai pertanda jika mereka iri dengan kehidupan kita. Jadi selalu lakukan yang terbaik yang kita bisa dan jangan pernah menyusahkan orang lain. Itu pesan Mama buat kamu," pesan Alya kepada sang menantu.
"Iya Ma Vanilla mengerti," jawab Vanilla sambil tersenyum kearah sang Mama mertua.
Hati Vanilla benar-benar merasa lega saat ini setelah mendengar pesan yang disampaikan oleh sang Mama karena memang apa yang dikatakan oleh sang Mama mertua benar adanya. Orang diluar sana pasti iri dengan kehidupan yang kita jalani dan berusaha untuk mencari masalah atau bahkan menyebarkan gosip yang salah. Mungkin karena Vanilla sudah terlalu terbiasa dengan seperti itu jika ada orang yang membicarakan dirinya maka ia cuek aja karena ia tak pernah merasakannya.
"Ya udah kita berangkat sekarang aja nanti keburu siang," kata Alya meminta sang menantu untuk berangkat.
"Siap Ma," jawab Vanilla patuh.
Dan setelah itu Vanilla dan mertuanya pun mulai pergi untuk menyenangkan dirinya sendiri. Karena hari ini mereka memang sudah menjadwalkan untuk pergi perawatan tubuh dan muka setelah itu juga mau berbelanja.
Sementara itu Nicholas baru saja menyelesaikan operasinya. Membutuhkan waktu yang lebih lama karena keadaan sang pasien sempat memburuk jadi Nicholas harus benar-benar berhati-hati.
"Wah dokter Nicholas seperti biasa selalu saja hebat karena berhasil melakukan operasi yang sulit," puji dokter Jessica salah satu dokter yang suka dengan Nicholas.
"Terima kasih," jawab Nicholas singkat.
"Dokter Nicholas pasien akan saya ke ruang ICU terlebih dahulu jika nanti keadaannya tidak baik saya akan menghubungi dokter," kata dokter Gery yang ikut dalam operasi itu.
"Tinggal hubungi saja jika keadaan pasien tidak baik-baik aja. Saya akan ada di ruang kerja saya untuk beberapa saat sampai nanti saya pulang," jawab Nicholas dengan ekspresi yang datar.
"Baik dokter," kata dokter Gery mengerti.
Dokter Gery kembali masuk ke dalam ruang operasi untuk segera memindahkan pasien yang baru saja dioperasi.
"Dokter Nicholas bagaimana kalau kita makan siang bersama. Dokter pasti belum makan siang kan gimana kalau kita makan siang sama-sama karena makan siang sendiri pasti tidak enak?" tanya dokter Jessica tiba-tiba.
Sebenarnya Nicholas paling gak suka jika harus dekat-dekat dengan Jessica. Nicholas bukan orang yang bodoh kalau tidak bisa mengetahui bahwa dokter Jessica menyukai dirinya. Tapi sepertinya Nicholas harus mulai mengenaskannya sekarang.
"Dokter Jessica sebelum saya tidak mau mengatakan hal ini tapi saya rasa saya harus mengatakannya sekarang. Saya tahu jika dokter memiliki perasaan yang lebih terhadap saya tapi sayangnya saya tidak memiliki perasaan apa-apa selain rekan saja. Dan saya mohon kepada dokter jangan suka melakukan hal-hal yang membuat saya tidak nyaman karena memang hal tersebut sangat mengganggu saya," kata Nicholas tanpa panjang lebar.
Setelah mengatakan hal itu Nicholas memilih untuk pergi meninggalkan dokter Jessica dan berjalan menuju ke ruang kerjanya karena ia tak mau sampai berurusan dengan orang-orang seperti dokter Jessica. Sedangkan dokter Jessica sendiri tampak kesal mendengar perkataan dari Nicholas tapi walaupun begitu ia tak akan berubah pikiran untuk mengejar cinta Nicholas karena apa yang ia inginkan harus ia dapatkan.
"Ahhhhh leganya," kata Vanilla setelah meminum teh manis yang ia pesan.
Saat ini Vanilla dan mama mertuanya sedang menikmati makan siang yang terlambat setelah mereka tadi melakukan perawatan dan juga berbelanja sedikit.
"Maaf ya sayang Mama belanjannya kelamaan," kata Alya yang merasa bersalah.
"Gak apa-apa kok cuma hari ini rasanya panas banget jadi haus terus," jawab Vanilla tak mempermasalahkan hal itu.
"Tapi Mama benar-benar senang hari ini bisa perawatan sama kamu terus belanja juga. Dulu sebelum ada kamu Mama lebih sering sendiri karena gak ada yang mau nemenin Mama tapi sekarang Mama benar-benar senang karena bisa pergi sama kamu," kata Alya yang terlihat senang.
"Vanilla juga senang kalau Mama ikut senang," jawab Vanilla ikut senang.
Sambil menunggu makanan pesanan mereka datang Vanilla mengirimkan pesan untuk sang suami. Hanya mengabarkan apa saja yang ia dan Mamanya lakukan. Dan ketika Vanilla sedang mengirim pesan tiba-tiba ada seorang ibu-ibu memanggil sang Mama mertua. Vanilla langsung mengangkat wajahnya untuk tahu siapa yang memanggil mama mertuanya. Dan ketika tahu siapa yang datang membuat suasana hati Vanilla memburuk.
"Wah ada tante-tante rempong nih," gumam Vanilla.