62. Keusilan si kembar

1722 Words

Rexvan tiduran di tikar sembari memandangi adik-adiknya yang sibuk menusuk daging dan membakarnya. Rex malas ikut karena takut bau badannya beraroma ayam. “Cia, bakarnya buat kakak yang agak gosong. Kasih sambal yang banyak!” titah Rex semaunya sendiri. “Ray, ambilkan aku jus jeruknya, oh iya kasih gula dikit!” titah Rex kepada Ray. Dengan mengomel, Ray mengambilkan jus jeruk untuk Rex. “Cia, kamu bisa bakar gak sih, gitu aja gak selesai-selesai!” maki Rex. “Hihh sabar!” teriak Cia kesal. Cia mengipasi daging yang dia bakar dengan semangat. Sebenarnya sudah banyak daging ayam yang Cia bakar, tapi bukannya diletakkan di piringnya, Cia malah memasukkan ke mulutnya. “Cia, sudah lapar nih. Kamu lelet amat, lama-lama kamu yang kakak bakar!” omel Rex. “Rex, bisa diam gak sih. Sudah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD