66. Trauma datang

2651 Words

Setelah mengantar Wulan pulang, Rex segera melajukan motornya menuju rumah. Cia sudah ingin menangis karena mengeluh lapar. Rex melajukan dengan ngebut karena malas mendengar ocehan adiknya itu. Sampai di rumah, Rex membantu adiknya turun. Pria itu sedikit tertawa melihat wajah cemberut Cia. “Kakak gak boleh bawa kak Wulan lagi di motor kakak!” ketus Cia menepuk tangan kakaknya kesal. “Kamu gak boleh begitu, Cia. Kak Wulan itu temen kakak.” “Tapi jelek, Cia gak suka!” “Emang kamu cantik?” tanya Rex mendelik. “Cantik lah. Tanya aja sama mama sama papa. Pasti akan jawab kalau Cia cantik,” jawab Cia. “Bodo amat deh. Masuk atau mau di sini?” Cia berlari memasuki rumahnya, dia akan mengadukan kakaknya pada orantuanya. Cia percaya kalau papanya pasti akan membelanya. Rex mengacak r

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD