MC - 40

1202 Words

BUG! Satu pukulanku melayang, menghantam keras wajah Mas Angga. Seketika itu, aku ditarik kebelakang, bahkan sampai dipegangi oleh dua orang polisi. Aku segera menepis tangan mereka, lalu keluar dari penjara dengan emosi yang meletup-letup. “Mas Al!” aku mendengar Anna berteriak, jadi aku berhenti. Anna menarikku untuk duduk di kursi terdekat. “Mas Angga akan dapat balasan yang setimpal. Udah, jangan emosi. Cuma ngabisin tenaga aja. Mending tenaganya disimpan buat yg lain.” Aku menunduk, lalu menggerakkan tangan kiriku yang perih. Padahal pukulan tangan kiriku tak bisa sekeras tangan kanan, tetapi aku lihat dengan jelas kalau tadi hidung Mas Angga langsung keluar darah. Aku benar-benar emosi, sampai rasanya ingin kubunuh sekalian Mas Angga. Jo yang malang pergi karena ulahnya. It

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD