MC - 35

1243 Words

“Fani hamil?” mataku melebar tak percaya ketika mendengar kabar dari Anna. Anna baru saja datang dari rumah sakit untuk menemuiku yang menunggunya di rumah makan bebakaran terdekat. Tadi, waktu Fani tiba-tiba pingsan, dia langsung dilarikan ke rumah sakit. Anna ikut mengantar, sementara aku tidak. Ini atas arahan Pak Arif, dan aku sekedar mematuhi saja. “Iya, Mas, tapi keguguran. Perkiraan usia kandungan baru enam mingguan.” “Wah!” Aku memijit pangkal hidungku beberapa kali, untuk meredakan pening di kepala. “Hamil anak Mas Angga, An?” Anna menggeleng. “Enggak tahu, Mas. Kan udah hilang janinnya.” Kami terdiam untuk beberapa saat. Anna menyeruput teh hangat di depannya, sementara aku mengigit gorengan yang tersaji di atas meja. “Ngomong-ngomong, kamu ngerasa aneh enggak sih, An

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD