BAB 30 – Safana dan Tuan yang Perhatian

2628 Words

Kehebohan di suatu pagi, Safana yang baru bangun tidur, kembali mengingat apa yang dialaminya tadi malam. Satu detik setelahnya, Safana berteriak keras sambil mengusak-usak rambut. Seperti ibu singa, Safana mengaum sampai dia mengira urat lehernya akan putus. Hal tersebut tentu saja memancing penghuni kamar lain. Mereka langsung berhamburan mendatangi kamar Safana, mengetuk berulangkali di pintu, bertanya apakah dia baik-baik saja. Lantaran malu, Safana enggan menjawab. Tapi Megan mengancam akan membuka dengan kunci duplikat kalau Safana tidak bergerak. Hal tersebut membuatnya langsung gelagapan, tapi Safana masih tidak ingin melihat wajah orang-orang. Alhasil jalan tengah yang dipilih, Safana ingin Mara saja yang masuk membantu. Sisanya silakan membubarkan diri, memulai aktivitas rutin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD