Safana berdiri di depan gerbang, menenteng satu tas bekal yang berisi beberapa menu sarapan. Pagi ini dia resmi memulai misi, tentunya sesuai ide yang Fatmawati berikan, yaitu menaklukkan Lilianna dalam jangka waktu dua minggu ke depan. Harapan mereka, ada hasil yang didapat nanti. Minimal Lilianna bisa mengurangi kadar kebencian, supaya hubungannya dengan Shaka memiliki kemajuan. "Kamu yakin, Cupcake?" tanya Shaka untuk kesekian kali. Dia menatap pada bahu Safana, menghela napas pelan karena terus-terusan dirundung ragu. Mamanya tidak pandai mengontrol emosi, meski Safana bisa dibilang lawan sebanding, tetap saja Shaka khawatir perempuannya diperlakukan dengan kasar. "Saya tidak pergi. Kalau kamu berubah pikiran, masuk ke mobil lalu saya antar ke apartemen atau pun mansion Rajata." "S