BAB 44 – Safana dan Perasaannya

1922 Words

Safana jadi takut mendekati Shaka, dia menolak dijemput laki-laki itu, bahkan tidak mau mampir di apartemen. Sepanjang hari dia hanya di rumah Danis dan Lilianna, mengekori Lilianna ke sana kemari, meskipun banyak diomeli dan kupingnya berdenging mendengar omelan itu. Karena dia agak pendiam, semua perlakuan Lilianna jelas tidak mendapat balasan. Safana tidak balas mengoceh seperti sebelum-sebelumnya, dia jadi kurang aktif dan manut-manut saja saat Lilianna bilang dia seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Ya mau gimana lagi, Safana masih syok. Kejadian kemarin melekat di kepala, membayang-bayangi seperti hantuu, membuat Safana gugup dan tidak tenang di waktu yang bersamaan. Kalau dibilang menikmati, sudah jelas terlihat menikmati karena memang suasananya mendukung. Tapi percayalah setel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD