Meli nyengir pada ibunya yang melotot marah. Ia lalu maju selangkah, berdiri di depan Egi. Pria itu jelas gemetar karena kemarahan yang ditunjukkan oleh Rosa. "Mama ... Mama ngapain ke sini? Dan ... kenapa tiba-tiba?" tanya Meli. Ia mengulum bibirnya dengan canggung. "Kamu! Harusnya kamu jawab dulu pertanyaan Mama! Apa yang kamu lakukan dengan Egi? Apa kamu dan dia ...." "Begini," ujar Meli cepat. Ia menoleh pada Egi lalu menarik lengan jas pria itu. "Maaf, Nyonya. Saya khilaf. Saya benar-benar khilaf mencium nona Meli," kata Egi. Ia hampir membungkuk, tetapi Meli menahan dadanya. "Kami nggak khilaf," ujar Meli cepat. Rosa memutar bola mata. "Jadi, sebenarnya kami pacaran." "Kamu pacaran sama Egi?" tanya Rosa tak percaya. Ia kini menatap Egi yang ketakutan. "Kamu ... kamu berani mema