"Ini aneh. Apa yang mereka lakukan semalam? Daripada itu, sejak kapan mereka jadi sangat dekat? Kenapa kak Adam menatap Nada seolah-olah ingin menjelaskan sesuatu?" gumam Dita. Karena terus melamun dan bergumam tidak jelas, Dita menabrak Denias yang menyerobot masuk ke kelas mendahuluinya. "Kau tidak apa-apa?" tanya Denias saat Dita terhuyung menabrak pintu. "Apa kau tidak bisa hati-hati?" maki Dita. "Maaf aku tidak sengaja. Lagipula sepertinya kau juga salah." balas Denias. Dita mendengus sebelum akhirnya meninggalkan Denias menuju tempat duduk. Denias menghela napas panjang. Baru beberapa hari yang lalu mereka terlihat mesra dan selalu bersama. Siapa sangka kemarin mereka malah memutuskan untuk berpisah. "Kau tidak apa-apa? Sepertinya kau belum bisa melupakan Dita." ujar Nada begit