Audi tampak lemas setelah Darren mengajaknya berolahraga di hari menjelang makan siang. Meski kepayahan, perempuan itu berusaha untuk tetap terjaga dan tidak terlelap karena kecapekan. Di atasnya, Darren yang baru mendapat pelepasannya, begitu intens memandang Audi seraya bibir yang tak berhenti mengecup telapak tangan istrinya itu. "Andai bukan di kantor, mungkin aku akan melewati momen ini hingga kamu tak sadarkan diri." "Jangan gila. Kalau itu kamu lakukan, walau di rumah sekali pun, aku yakin bukan hanya tak sadarkan diri karena tidur atau pingsan, tetapi tak sadarkan diri yang benar-benar tak bangun lagi." Bukan takut atau khawatir, Darren justru tertawa mendengar kalimat Audi yang dilontarkan dengan nada kesal itu. Ia lantas mendekatkan kepala untuk mencium pipi istrinya. "Tida