Celia terbangun ketika cahaya matahari terasa menyilaukan matanya. Di sisi ranjang tampak Azka sedang menggenggam tangannya dengan wajah tertunduk. Hei... ia tidak cuma tertunduk tapi menangis. Bahu suaminya bergetar. Celia memandang sekeliling. Dengan selang infus ditangan ia segera menyadari bahwa mereka sedang berada di sebuah rumah sakit. "Mas" panggilnya. Azka mengangkat wajahnya serta memandang Celia sedih. "Mas kenapa? Tanya Celia lagi. "Aku baik baik aja kan?" Aku harus mulai darimana love? Tanya Azka dalam hati. "Ya, kamu baik baik aja" jawab Azka akhirnya Celia menggeser posisinya agar merasa lebih nyaman. Namun sepertinya ada yang salah pada perutnya. Sangat tidak nyaman. Tiba tiba ia merasa ada yang mengganjal pada inti tubuhnya. Sejenak ia meraba. Ada pembalut? Apakah