40

1629 Words

Mereka memasuki rumah Celia bersama sama. Azka kaget, tidak ada mobil di garasi. "Mobil kamu kemana?" Tanya Azka spontan "Aku jual, untuk modal buat bakery kemarin" jawab Celia pelan. Mendengar itu Azka hanya menarik nafas panjang. Dadanya terasa sesak sekali. Padahal kartu kredit yang dipegang gadis itu tidak pernah dibekukannya. Gadis itu bebas menggunakan. Dan ia akan senang hati membayar semua tagihan Celia. Namun sekali lagi Azka hanya bisa diam karena pertanyaan berikutnya mungkin akan melukai gadis itu. "Kamu mau nasi goreng atau mie kuah mas?" Tanya Celia begitu mereka sampai di dapur. "Nasi goreng yang dicampur mie. Kayak yang pernah kamu buat dulu, boleh?" Gadis itu hanya mengangguk. Azka duduk di salah satu kursi meja makan. Sambil memandangi Celia yang sibuk di dapur. Deng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD