Ancaman Maut

1163 Words

“Halo, King.” Sapaan ini langsung didapat ketika dirinya baru kembali dari rumah Belva, panggilan di ponsel sang kakek diberikan ketika nama Adrian muncul sebagai identitas si pemanggil. “Apa yang kamu lakukan, kenapa memotong kakinya?” Rentetan pertanyaan yang sangat berisik, King bermaksud mematikan. Namun, dia menyadari jika terlihat ada banyak orang asing dengan perawaakan tak biasa. Jadi, mereka yang Betrand maksud tentang penyamaran. Benar saja, sebagai warga sipil, bentuk tubuh mereka jauh lebih menonjol. Sangat jelas jika polisi-polisi itu tengah mengintai dirinya beserta Belva. “Kenapa ada banyak sekali polisi di sekitar rumahku?” tanya King dengan volume suara kecil guna menghindari telinga-telinga tak kasat mata di tengah kegelapan, “bukankah sudah kukatakan untuk berhenti me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD