Ketika King merasakan satu hal kasihan terhadap keadaan gadis yang tengah berperan sebagai sosok yang bisa dijadikan tumbal kapan pun, sebaliknya Tirza sedang mencoba menyikapi keadaan dengan penuh keberanian. Sebab, menjadi putri Alo Agler bukan satu prestasi terbaik, sekalipun dirinya diberi bekal bela diri mumpuni. Tetap saja musuh sang agen bukan preman lokal, bahkan ada kelompok sadis yang sudah membuat Natalie pincang karena melindungi dirinya. Mendapati semua kenyataan itu sudah sangat melelahkan, tetapi dia cukup tangguh. Menjadi perempuan muda yang enggan melarikan diri saat tahu maut tengah mengincar dirinya, menghadapi tanpa gentar. Akan tetapi, jauh di dasar hati jelas sedang gundah gulana mengenai nasib diri yang kian terancam punah dari semesta kapan pun maut muncul. Tirza