King memandang serius kea rah Belva, dia ingin tertawa melihat kondisi sang gadis saat ini. Bagaimana bisa dia melompat dalam perkelahian tanpa perhitungan? Namun, melihat beberapa goresan di wajah, cukup membuat pria tersebut merasa kasihan. “Akh!” Belva memekik kecil saat alkohol dari kapas diperas, King hanya menghentikan gerakan tangan. Pria itu memeriksanya, luka sobekan kecil di sudut bibir. Ujung sepatu menjadi penyebab, kembali dirinya memandang wajah di depan mata. Kemudian, segera meniup sehingga pipi Belva bersemu merah. “Jangan berfantasi liar, ini hanya bantuan kecil.” King memberi peringatan pada gadis yang langsung cemberut, hal tersebut kian melegakan bagi laki-laki dewasa yang cukup kaget melihat kemampuan bela diri Belva. Gerakan yang cukup mencengangkan, tampak mahir