Rahasia Kelam Black Wolf

1247 Words

Ruangan itu tidak redup, jadi dia bisa dengan jelas melihat goresan-goresan pisau yang digambar di tubuhnya. Kulit di sekitar bekas luka terbelah di kedua sisi, memperlihatkan otot-otot bagian dalam yang lembut, dengan butiran-butiran kecil dari darah merembes. Memperindah kulit putih pucat yang dimiliki. “Jangan takut, ini tak seberapa. Sakitnya akan segera hilang.” Dia berkata seolah pemandangan tersebut begitu indah sampai tidak bisa mengendalikan diri sendiri. Namun, bocah lelaki tersebut justru berpikir jika dia tidak pernah memiliki kontrol diri atas tubuh sendiri, memar di wajah dan tubuh jelas menunjukkan jumlah kekejman yang dialami. Luka-luka itu memang tak seberapa, rasa sakit hanya tentang kulit yang terdiat. Sudah terbiasa, hampir kebal. Dia tidak bisa melarikan diri sekali

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD