BAB 10

1371 Words

Aku melihat Papa tersenyum manis lalu memberikan pelukan hangat sebelum meraih jas dan tas kerjanya. Di sampingnya berdiri Mbak Diah, salah satu pembantuku. "Re, Papa kerja dulu. Nanti, Papa akan ke sini lagi. Sementara kamu ditemani sama Mbak Diah dulu ya," pesan Papa. Aku mengangguk mengiyakan, tidak ingin protes atau menanyakan pertanyaan yang sia-sia. Papa mendekat lalu mengecup keningku. Tak lupa, dia juga mengusap pipiku dengan lembut. "Renata anak yang kuat, ya kan?" katanya seolah memaksaku yang rapuh ini untuk terus berdiri walau dengan puing hati yang keropos. Sedikit lagi, aku pasti akan roboh dan menjadi serpihan kenangan yang segera terlupakan. Aku terpaksa mengangguk karena Papa tak juga berhenti memandangiku. Andai Papa tahu, aku bukan anak yang kuat seperti dugaannya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD