13

1105 Words
Mika menyentuh bibirnya. Ia tak menyangka Kak Karrell akan menciumnya dengan intens. Ya walaupun itu bukan ciuman pertamanya tapi itu ciuman terbaik yang pernah ia terima. Senyum tak pernah hilang dari wajahnya sampai ia terlelap tidur. "Pagi Kak El." sapa Mika sumringah Elang sedang menikmati sarapannya. Elang memandang wajah adiknya yang terlihat bahagia. "Ada apa dengan wajah kamu?" Tanya Elang Mika bingung dengan pertanyaan Kakaknya. Emang ada yang salah dengan wajahnya. Tadi sebelum sarapan ia sempat bercermim dan tidak ada yang salah. " Maksud kakak apa? Aku ga paham sama ucapan kakak. Wajah aku celemotan ya?" Tanya Mika lagi "Apa ada sesuatu yang terjadi semalam yang kakak ga tahu." Tanya  Elang penuh selidik " Uhukkkk..." Mika terbatuk ketika mendengar pertanyaan kakaknya. Mika kaget kenapa sang kakak bisa tahu. Apa kak Karrell yang cerita? Banyak pertanyaan yang hinggap di kepala Mika. Tapi ia mencoba bersikap santai agar tak sang kakak tidak berpikiran aneh-aneh. "Ga ada yang terjadi kok kak. Kenapa Kaka sampai mikir kayak gitu?" kata Mika mengelak "Mika, Kakak ga mau kamu sampai terluka. Kakak akan selalu ada kalau kamu butuh teman untuk cerita." kata Elang "Iya kak makasi." kata Mika. Mereka pun melanjutkan sarapan mereka dengan obrolan-obrolan ringan "Hahhhh.... " Mika kembali menghela nafas "Loe kenapa? Dari tadi gue lihat loe tarik nafas terus. Ada masalah? Loe bisa cerita kalau emang mau cerita. Gue akan dengerin semua cerita loe." kata Gea sungguh-sungguh " Ge, gue mau tanya ama loe dan gue harap loe jawab jujur pertanyaan gue.  Menurut loe gue segendut dan jelek banget ya. Maksud gue apa gue ga pantas bila ada di samping Kak Karrell. Karena ketika gue jalan bareng Kak Karrell pasti banyak orang yang Mandang gue sebelah mata. Menurut loe gimana?" tanya Mika penasaran Gea melihat penampilan Mika dari atas sampai bawah. Ia begitu melihat dengan seksama. Dan setelah melihat ia mulai angkat bicara. "Menurut gue sih loe cantik walaupun gendut dikit sih. Tapi ngapain loe ngurusin pandangan orang. Kak Karrell aja ga pernah mempermasalahkan penampilan loe. Yang loe butuhin hanya lebih percaya diri lagi. Karena ketika loe udah percaya diri aura kecantikan loe pasti terpancar." kata Gea jujur "Jadi bener gue gendut ya?" Jawab Mika tampak kecewa "Kenapa loe baru tanya soal kayak gitu sekarang. Padahal dari dulu loe cuek aja soal penampilan." Kata Gea penuh selidik "Gue cuma ngerasa harus sedikit merubah penampilan gue. Gue ingin terlihat lebih cantik ketika bersama Kak Karrell." Kata Mika frustasi "Mik gimana kalau loe ikut nge-gym bareng gue aja. Ya hitung-hitung olahraga biar sehat gitu. Dan plusnya loe bisa sedikit menurunkan berat badan loe." Kata Gea memberi nasihat "Ide loe boleh juga Ge. Mungkin dengan ikut nge-gym bisa sedikit menurunkan berat badan gue. Selain itu gue juga bisa sehat juga. Kalau gitu gue ikut nge-gym bareng loe aja deh. Kalau ada temannya gue ga minder disana sendirian." kata Mika penuh keyakinan "Ok kalau gitu kita nge-gym bareng. Ntar gue minta tolong teman gue buat jadi Trainer loe." Kata Gea menjelaskan "Ok gue ikut apa kata loe aja." Jawab Mika ikut apa saran Gea @ tempat Gym Disinilah Mika berada. Di tempat gym milik teman Gea. Untuk hari pertama Gea menjemputnya dan berangkat ke tempat gym bareng. Mika sudah memakai baju olahraganya dan tak lupa sneaker. Rambut panjangnya ia ikat agar tidak menghalanginya saat olahraga nanti. "Mik loe ikut gue akan kenalin loe sama teman gue. Dia pemilik tempat gym ini dan ia juga yang jadi Trainer loe." Kata Gea menjelaskan "Ge loe apa ga salah. Masak pemilik gym ini loe suruh jadi Trainer gue. Kita cari yang lain aja. Gue kan ga enak." Kata Mika risih "Udah loe tenang aja. Dan loe ikutan apa kata gue kalau loe mau kurus." Kata Gea penuh perintah Mereka pun berjalan menuju sebuah ruangan. Dan disana terdapat seorang laki-laki yang terlihat tak kalah tampan dari Kak Karrell. "Hai Jul." sapa Gea "Hai, Ge. Tumben loe mampir kesini. Biasa loe langsung nge-gym ga pakai mampir ke kantor gue."  kata Julio kaget dengan kedatangan Gea "Jadi gue ga boleh main ke kantor loe lagi nih?" Kata Gea bercanda "Boleh kok. Gue cuma bercanda. Kan loe jarang mau main ke tempat gue. Jadi gue kaget tiba-tiba loe ada disini. Pasti loe kesini ada maunya? Loe mau minta bantuan apa?" Tanya Julio to the point "Loe tuh emang sohib gue. Gue mau minta tolong loe jadi Trainer buat sahabat gue. Dia ingin nyoba buat olahraga lagi. Dan berharap bisa sedikit menurunkan berat badannya. Dan menurut gue loe orang yang tepat untuk ngelakuin hal itu." Kata Gea terus terang "Gue sih oke-oke aja kalau sahabat loe mau nge-gym disini. Gue akan bantu sebisa mungkin. Yang penting ada kemauan dari sahabat loe buat hidup lebih sehat. Dan gue akan coba membantu. Mana sahabat loe?" Tanya Julio "Mika." Panggil Gea Tak berapa lama Mika masuk ke ruangan Julio karena Gea memanggilnya. "Jul kenalin ini Mika sahabat gue. Dan Mik ini Julio pemilik tempat gym ini dan Trainer loe selama disini." kata Gea memperkenalkan Mika dan Julio Mika dan Julio pun saling berkenalan. Dan setelah itu mereka mulai larut dengan obrolan masing-masing. Dan diputuskan bahwa Mika akan mengikuti semua peraturan yang akan Julio berikan. Dan Mika akan berada di gym seminggu 4 kali dengan masa durasi 2-3 jam serial kali pertemuan. Dan Julio akan berusaha membantu Mika untuk menurunkan berat badannya. "Jadi Jul semuanya udah beres ya. Gue serahin sahabat gue sama loe. Tapi ingat jangan sampai loe apa-apain. Karena sahabat gue udah punya tunangan. Jadi kalau loe mau hidup loe tentram lebih baik loe baik-baik sama Mika. Karena tunangannya itu cinta mati sama Mika. Jadi loe jangan macam-macam." Kata Gea menjelaskan Mika yang mendengar perkataan Gea hanya bisa tertunduk malu. "Loe tenang aja. Gue ga bakal macam-macam sama sahabat loe. Dan gue bakal bantu dia sebisa mungkin."kata Julio " Makasi Julio udah mau bantu saya. Semoga dengan bantuan kamu, aku bisa sedikit kurus." kata Mika senang @ Karrell office Karrell sedang sibuk dengan berkas kerjaannya. Ia sangat sibuk akhir-akhir ini karena ada beberapa proyek yang sedang deadline. Ia melihat hpnya tampak foto Mika yang tersenyum bahagia. Dari hari-hari ke hari Karrell merasa sangat jatuh cinta dengan Mika. Ia tak pernah merasa bosan dengan Mika. Mika selalu bercerita tentang banyak hal. Ia juga seorang pendengar yang baik. Mika selalu mendengar semua cerita Karrell dan selalu memberikan semangat ketika ia sedang mengalami masalah. Rasa kangen pun melanda. Ia pun mendial no Mika untuk sekedar mendengar suaranya. Panggilan teleponnya tak dijawab. Karrell pun mencoba lagi dan lagi-lagi tak diangkat. Rasa khawatir mulai melanda tak biasanya Mika tak mengangkat teleponnya. Ia pun nencoba menelepon Mika lagi dan yang membuat Karrel bingung karena yang mengangkat teleponnya seorang pria.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD