Honeymoon 2

880 Words

Shafira menyelidik wajah suaminya. Pria itu nampak tenang. Ia menunggu, bahwa suaminya akan jujur dengan isi pesan yang sudah terbaca olehnya tadi. "Nggak sama sekali. Cuman ajakan makan malam." "Perempuan?" "Ya. Namanya Lola." "Owh." "Jangan berfikir yang bukan-bukan. Bagi Mas nggak ada yang istimewa kecuali kamu dan anak-anak." Shafira tersenyum. Ada pedih dalam benak. Mungkin perasaannya saja yang berlebihan. Bukankah dari dulu Ferdy selalu jadi incaran perempuan. Bahkan mantan pacarnya pernah datang di malam pernikahan mereka dan menangis meraung-raung memeluk pria itu. "Sha," panggil Ferdy yang memandang wajahnya dalam-dalam. Shafira membalas tatapan suaminya. "Hayo, berfikir yang enggak-enggak ya?" Shafira menggeleng. Tersenyum. Kadang orang yang pernah terluka itu memang le

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD