Leo 66

1369 Words

Diana mengerjapkan matanya. Mulutnya bergumam tidak jelas. Saat dia hendak menggerakkan tubuhnya, tiba-tiba dia merasa seakan seluruh tubuhnya ditindih berton-ton batu. Sakit dirasakannya di mana-mana. Seketika dia meringis kesakitan. Wina datang dengan membawa bubur dan air putih. Ketika dia mendengar nonanya meringis, dia segera menaruh nampannya dan menghampiri Diana. “Nona tidak apa-apa?” tanya Wina. Diana perlahan membuka matanya. “By?” “Tuan Leo belum kembali, Nona. Apa perlu saya panggilkan dokter?” Diana menggeleng. Dia sedikit mengangkat punggungnya, ingin sedikit tegak agar bisa melihat kamarnya dengan baik. Wina segera membantu dengan menata bantal tinggi-tinggi di belakang Diana. “Apa Nona ingin sesuatu?” tanya Wina lagi. “Haus,” jawab Diana lemah. Wina seger berdiri da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD