Part 12

2025 Words

Hanna berkali-kali menghembuskan nafas keras-keras mode kalau ia bosan. Bahkan bibirnya mau maju perlahan. Wajahnya dibuat semenyedihkan mungkin. Gerakan tangannya juga mulai melambat. Mainan di hadapannya ditatap tak selera. Tak minat sama sekali. Matanya juga kadang terpejam dan hal terakhir kali yang memberitahukan bahwa ia sudah jenuh adalah merendahkan tubuhnya di atas karpet temanya bermain saat ini. "Hanna bosan?" tanya Sena pada wajah cantik yang kini merengut. Gadis kecil itu tidak menjawab hanya melirik sebal. "Hanna, Mama tanya lho, ini. Sopan nggak, kalau ada orang bertanya tapi tidak dijawab? Tidak dihiraukan?" Gadis kecil itu menggeleng mendengar penuturan Mamanya. "Eh, apa itu? Kenapa sekarang bicaranya pakai kepala? Mulutnya kemana?" Sena menanamkan dengan baik bagai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD