Kamar Hotel, Pukul 10 Malam. Mariana bersandar di kepala ranjang, jari-jarinya masih menggenggam ponsel yang layarnya memantulkan cahaya di wajahnya. Pesan dari Nate masih terbuka. [Jangan terlalu dipikirkan soal tadi. Aku hanya ingin melindungimu.] Ia menghela napas pelan. Seharusnya ia mengabaikannya atau setidaknya membalas dengan sesuatu yang santai. Tapi pikirannya tidak mau diam. Kenapa Nate terlihat begitu nyaman dalam perannya tadi? Apakah itu hanya spontanitas? Atau ada sesuatu yang lebih dalam? Mariana menggigit bibirnya, jempolnya melayang di atas keyboard sebelum akhirnya ia mengetik. Mariana: [Aku nggak menyangka kamu akan mengatakan hal seperti itu di depan Ririn.] Pesannya terkirim, dan ia segera meletakkan ponselnya di samping. Ia pikir Nate tidak akan langsung memb