45. Mulai Ceria

1115 Words

Sudah beberapa hari sejak Mariana kembali dari kampung. Seiring waktu, rona di wajahnya mulai pulih. Ia mulai tersenyum lagi. Siang itu, suasana kantor terasa seperti biasa. Sunyi. Profesional. Hanya terdengar bunyi lembut keyboard dan sesekali dering telepon. Nate berdiri di balik dinding kaca ruangannya. Tangannya disilangkan di depan d**a, memperhatikan Mariana dari kejauhan. Wanita itu tengah mengetik sambil menyipitkan mata, lalu tiba-tiba mengerucutkan bibir—mungkin ada file yang hilang atau tabel yang tidak sesuai. Nate tak tersenyum, tapi ada jeda di napasnya. Dia tahu, Mariana sedang kembali jadi dirinya yang dulu. Ia menekan tombol interkom di mejanya. “Mariana, masuk sebentar.” Tak lama kemudian, suara ketukan lembut terdengar di pintu. Mariana melangkah masuk dengan tablet

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD