Bab 31. Curhatan Rafa

1054 Words

"Mas Attar? Enggak sama sekali, Pa. Dulu hingga sekarang. Entah di masa depan karena aku enggak bisa memperkirakan masa depanku akan seperti apa." Rindu tidak mau menjadi orang yang munafik karena bisa saja besok atau lusa dia tiba-tiba jatuh cinta pada Attar karena kemungkinan itu pasti akan selalu ada. Adrian bangkit dari duduknya lalu mendekati Rindu. Dia pegang kedua bahu anaknya dengan lembut. "Apa pun yang akan terjadi di masa depan Papa harap kamu akan hidup bahagia karena hidup kamu ya milikmu sendiri. Kamu boleh punya cita-cita atau harapan apa pun dalam hidupmu. Jangan cuma karena kamu ingin Rafa bahagia kamu sampai melupakan kebahagiaanmu sendiri. Sudah malam ayo istirahat!" Adrian lebih dulu keluar dari ruangan kerjanya lalu disusul oleh Rindu. Rindu merasa setiap keputusan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD