Kantuk Brenda tertunda, dia mengikuti ke mana langkah kaki Ricky. Wanita itu tidak tahu dirinya akan diajak ke mana oleh Ricky di jam yang sudah hampir tengah malam begini. Sedari tadi tangannya terus ditarik-tarik tiada henti. Bahkan semua pertanyaan Brenda tidak ada yang dijawab satu pun.
Perempuan itu pun masih berbalut baju tidurnya dan hanya mengenakan sendal jepit berkarakter winnie the poh. Bukan kartun kesukaannya sebenarnya, tapi itu pilihan Zatteya saat mereka sedang berbelanja bulan lalu.
Brenda tidak tahu dirinya sudah berjalan berapa puluh langkah dari parkiran. Dirinya sungguh tidak mengerti kenapa Ricky mengajaknya ke kafe milik Arya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah mereka.
“Bang... Sebenarnya kita mau ngapain sih ke kafenya dokter Arya malam-malam begini?” Bre
