Kring...! Dering telepon di meja membuat kepala Brenda bergerak, dia seketika menerima panggilan telepon tersebut. “Ya...” sahut Brenda santai. “Sayang, aku kemarin lupa membawa data pasien yang dirujuk ke rumah sakit.” suara Ricky menyapa gendang telinga Brenda. Mata Brenda beralih melihat ponselnya, dia sedikit merutuki kebodohannya karena mengabaikan telepon dari Ricky sedari tadi. Padahal ini ada hubungannya dengan masalah pekerjaan. “Sayang... Atau aku minta sopir buat mengantar ke rumah sakit saja?” suara Ricky kembali membuyarkan lamunan Brenda. Perempuan ini sangka tadi telepon dari pihak resepsionis klinik yang memberitahukan kedatangan pasien baru. Tapi perkiraannya salah besar. Brenda tidak marah karena Ricky meneleponnya melalui telepon klinik. Kamu harus memperbaiki hub