[64]

1235 Words

“Kenapa aku harus menurutimu?” tanya Giselle tapi tak bisa beranjak begitu saja. entah kenapa, hatinya ingin mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi egonya bilang, untuk apa mendengarkan ucapan pria seperti Andrew? “Bukankah lebih baik kau duduk?” Andrew tersenyum tipis. “Aku punya banyak waktu malam ini.” Giselle memutar bola matanya sebal. Ia pun kembali menarik kursi yang semula sudah didorong sedikit. Duduk dengan tampang merengut tapi matanya tak jua melepas tatapannya pada Andrew. “Aku baru tahu kalau kau bisa tak sibuk.” “Ada waktu di mana aku sibuk dan tidak. tergantung mana prioritas yang harus kudahulukan.” Gadis itu lagi-lagi berdecak kesal. “Percepat ceritamu. Aku butuh istirahat.” “Aku tahu,” Andrew sedikit menegakkan tubuh. “Mau kupesankan cokelat hangat lagi?” “

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD