"Wuih! Mobil baru lagi, buk?" tanya Fika yang saat ini sedang dijemput oleh Alina di rumahnya. Tadi memang Fika yang menelpon Alina dan meminta agar sahabatnya itu menjemput di rumah karena Fika belum berangkat ke kantor WO. Mereka berencana untuk makan siang terlebih dahulu barulah membahas mengenai pekerjaan.
"Iya dong punya suami kaya masak mobilnya hanya satu, rugi lah!" sombong Alina lalu tertawa membuat Fika mencebikkan bibirnya.
"Gue cariin satu yang kayak suami lo. Pak Wildan juga boleh."
"Tapi Pak Wildan itu bukan Bos, Fika. Dia cuma asisten suami gue ternyata."
"Tapi dia ganteng bolehlah nggak papa. Siapa tau kecipratan tajirnya suami lo."
"Kalau lo-nya serius ya gue bakalan ngomong ke Mas Yudha buat comblangin kalian berdua. Gimana?"
"Setuju."
"Ya udah buruan kita berang
